101 TIPS SIAP HADAPI UJI KOMPETENSI 2017
Mudah-mudahan tips ini bisa membantu teman-teman untuk siap menghadapi uji kompetensi keperawatan Indonesia pada periode yang akan datang. Amin.
Sekumpulan tips-tips dan pengalaman mereka saat menghadapi ujian kompetensi hingga akhirnya mereka dinyatakan lulus alias kompeten. Silahkan simak tips-tips teman-teman yang telah lulus UKOM 2016 berikut ini:
#Sebenarnya uji kompetensi tidak harus ditakutkan oleh siapapun, mengapa ? Karena soal ukom semua mengacu kepada kurikulum.
#Soal jangan dihafalkan jawabannya tapi dipelajari soalnya. Misal soal menanyakan leopold. Maka anda harus menghafalkan proses dan teknik leopold 1 sampai 4. Jika ada soal yang menanyakan derajad luka maka anda harus mempelajari keseluruhan derajad luka. Jangan hanya menghafal jawabannya saja pada soal” tertentu tapi cari materinya dan pelajari.
#Apapun soal ukomnya, kita pasti bisa menjawabnya. Karena kita sudah belajar memahami logika berpikir si pembuat soal.
#Soal-soal ukom yang disuguhkan KBS mantap banget, kita selalu didorong setiap MENJAWAB SOAL “harus” DENGAN ALASAN (alias pakai Rasional), itulah salah satu kunci sukses kami pada Uji Kompetensi ini.
#Yang penting juga, adalah hati hati dengan distraktor: semua jawaban dibuat seakan benar semua.
#Baca soal dengan hati hati, jangan membuat interpretasi sendiri, jangan gunakan pengetahuan yang dimiliki, fokus ke data yang ada di soal.
#Pahami tindakan 10 besar yang paling sering dilakukan oleh perawat, selain itu berdoa dan belajar dengan sungguh sungguh itu kuncinya.
#Jawaban yang paling banyak di dukung Data, itu jawaban prioritas.
#Untuk soal SOP, coba buka” SOP. Di pelajari sopnya yang benar seperti apa…
Misal pemasangan infus, urut”annya di hafalkan. Karna praktek belum tentu sesuai dengan SOP.
#Untuk soal kasus. Dalam menegakkan diagnosa jangan hanya melihat Data O. Lihat keluhan utama dan data S nya. Karna diagnosa tidak bisa di tegakkan tanpa di dukung data S. Misal data S: pasien mengeluh demam, dan batuk Data O: suhu 39 °C, RR: 22x/mnt. TD 120/80, N: 80, widal + 1/80. Trombosit 149.000. Diagnosa yang diangkat : peningkatan suhu tubuh. Karna data S didukung dengan O. Dan peningkatan suhu tubuh harus segera terselesaikan. Saya dulu diberitahu oleh tim penilai ukom dari Jakarta kalau jangan pernah menyepelekan keluhan utama. Karna Keluhan utama adalah penyebab pasien mencari pertolongan ke RS.
#Soal ukom itu gampang, yang penting bagaimana kita belajar memahami logika berpikir si pembuat soal, itu jauh lebih penting.
#Untuk soal kasus, jangan lupa baca NANDA. Baca kriteria mayor dan kriteria minornya. Misal kasus: demam pasien mengeluh tidak nafsu makan sejak 1 minggu,dan nyeri perut. Data O: suhu 37,RR 20x/i, IMT: 20 . Skala nyeri 7. Meskipun pasien mengeluh tidak nafsu makan tapi kita tidak bisa menegakkan dx kurang nutrisi. Karna kalau anda baca di NANDA, penegakan diagnosa kurang nutrisi harus didukung dengan kriteria mayor penurunan BB >20% dr BB awal. Jadi kalo di data O tidak mendukung dan IMT masih dalam katagori normal maka diagnosa yang diangkat lebih ke masalah nyerinya.
#Pelajari penyakit” yang sering muncul di soal. Seperti DHF, typoid, TB, pelajari tanda gejalanya.
#Gunakan kebutuhan dasar manusia dan prinsip gawat darurat, tidak gawat tapi darurat, darurat tapi tidak gawat.
#supermantap soal-soal ukom yang disuguhkan di KBS karena kita didorong bagaimana menjawab soal-soal ukom termasuk memahami blue print ukom & cara berpikir para pembuat soal.
#Walaupun soal ukom yang diujikan tidak persis sama dengan soal-soal latihan yang di buku, tapi karena kami sudah belajar & mengerti bagaimana membaca soal, maka soal apapun kami bisa menjawabnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.